0

PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN


aplikasi psikologi dalam keperawatan
reveuw : psikologi berasal dari perkataan psike (jiwa) dan logos (ilmu/pengetahuan)
psikologi ; ilmu/pengetahuan yang mempelajari jiwa & jiwa sebagai dasar dari tingkah laku
bagaimana kita mempelajari jiwa, dimana hal tersebut mendasari perawatan seorang pasien dan akan mempercepat penyembuhan
apa yg hendak diketahui mengenai jiwa bukanlah bentuknya, sebab tidak jelas terlihat, hanya dapat dilihat dari tingkah laku sehub dengan lingkungan.
lingkungan memberi rangsangan kepada seseorang dan berespon/reaksi.
a (alam/lingkungan sekitarnya)
s (stimulus/rangsangan yang berasal dari lingkungan dan mengena orang)
o (orang)
r (respon, reaksi, jawaban orang tersebut yang ditujukan kelingkungan)
a (alam/lingkungan yang menerima reaksi orang tersebut)
bahwa dalam kajian ini kita mempelajari tingkah laku manusia yang kelihatan dan yang tidak kelihatan
memahami pasien
dapat dipakai beberapa cara
* pengamatan; melihat tingkah laku seseorang, usaha mencari arti dari tingkah laku tersebut dgn menginstropeksi kedalam dan keluar
* persamaan; menyamakan atau analogi dgn melihat situasi yang sama
* ikut merasakan; seringkali pengalaman tingkah laku dan pemberian arti terjadi begitu cepat
* dengan berwawancara; bercakap-cakap dan mengajukan pertanyaan (ada dua macam wawancara, yakni langsung/otoanamnese dan tidak langsung/aloanamnese)


hal penting bagi pendidikan perawat
1. instropeksi diri; dorongan, motif manakah yang mendorong perawat mengambil profesi ini
2. membekali diri; dengan segala pengetahuan
3. persiapan diri; demi pengabdian dalam bidang perawatan
keberhasilan seorang perawat
pada umumnya tidak seorang pun bekerja tanpa orang lain, begitu pula seorang perawat selalu berada dalam lingkungan orang lain
interaksi pasien, dokter dan perawat (dokter memeriksa pasien dan menentukan obat- obatan, diteruskan kepada perawat untuk diberikan kepada pasien)
ketiga unsur ini saling berkerjasama dan berinteraksi untuk saling memberi informasi dalam hubungannya dengan keadaan pasien
faktor yang perlu diperhatikan dalam perawatan
1. perawat dan pasien adalah pribadi-pribadi (pasien mempunyai keperibadian yang merupakan suatu kesatuan yang berintegrasi, bereaksi dengan penyakit, jiwa, dan emosinya serta memiliki penilaian, cita-cita, angan-angan, keinginan dan kebutuhan
2. pengalaman azas-azas psikologi perlu dalam hubungan perawatan (memiliki kesanggupan melihat dari mata orang lain misalnya dapat memahami perasaan pasien yang takut dioperaasi, pasien yang menuntut dan menolak perhatian, pasien kritis, pasien manja dll)
3. kesanggupan menilai tingkah laku (melalui pengamatan, tanda atau petunjuk, misalnya seseorang yang baru kedukaan, ramai dalam berbicara kemungkinan sedang terjadi kecamasan/anxietas)
4. mencegah kecamasan; (perawat harus peka, misalnya pasien harus diperhatikan, diberitahu, menggunakan bahasa yang mudah dimnegerti )


5. sanggup mengenal tanda-tanda penyesuaian yang menyimpang (perawat yang paling lama kontak dengan pasien, maka harus dapat mengenal perubahan positif maupun negatif)
6. pengetahuan tentang sumber-sumber bantuan (dimana harus mencari berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan pasien)
7. mengetahui latar belakang pasien secara menyeluruh (misal pasien ibu, bapak, seorang yang mandiri)
pendekatan terhadap pasien
dalam pengabdiannya seorang perawat tidak dapat memilih pasien, kecuali pasien yang dihadapi menderita penyakit berbeda-beda dengan latar belakang yang berbeda pula, bagaimana perawat dapat mengenal
telah dipahami cara mengenal adalah dengan melihat dan mengamati tingkahlaku yang merupakan gejala yang ruwet dan majemuk
setiap tingkahlaku merupakan kelakuan yang berkembang, berasal dari masa lampau
a. perumusan keperibadian
adalah seluruh pribadi itu, yakni bgm seseorang merasakan berbuat, baik disadari maupun tidak seperti pada interaksi dengan lingkungan
selalu berada dalam suatu proses sedang menjadi sesuatu yang lain sambil mempertahankan kelangsungan (kontinyuitas) yang menyebakan mudah dikenal dalam berbagai situasi dari lahir sampai mati
suatu penampilan, manifestasi ke luar maupun ke dalam, merupakan fungsi atau ekspresi
dalam perawatan, sesungguhnya kita berhadapan dengan tubuh/fisik tetapi tidak dapat dipisahkan dari aspek kejiwaan pasien tersebut
menurut g.w. allport keperibadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikofisis di dalam individu yang menentukan penyesuaian khas terhadap lingkungan


b. motivasi
selain mengenal keperibadian melalui tingkah laku, juga banyak hal yang ingin diketahui melalui keperibadian. sumber dan sebab dari tingkah laku tersebut adalah :
1. teori, pendapat atau pandangan tingkah laku selalu diperbaharui, sulit untuk mengukur keperibadian seseorang, karena manusia yang kita hadapi terlalu majemuk dan sering ditemukan unsur2 yang tidak terduga
2. manusia mewarisi, memiliki perlengkapan biologis bagi kelancaran pertahanan hidupnya
3. motif yang mendasari tingkahlaku, diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. penyebab tingkah laku motif atau dorongan atau kebutuhan. ada dua motif yang menggerakan seseorang yaitu motif biologis dan sosial
c. kecemasan
kecemasan atau anxietas adalah rasa khwatir, takut yang tidak jelas penyebabya, sangat berpebgaruh terhadap perkembangan kedwasaan seseorang, karena merupakan kekuatan besar dalam menggerakan tingkahlaku normal maupun menyimpang
d. macam-macam keperibadian orang
dari perumusan dapat disimpulkan bahwa keperibadian berubah, berkembang sesuai dengan perubahan lungkungan. dalam usaha mengerti keperibadian seseorang akan dipermudah dengan meneliti latang belakang keluarga, pendidikan, kebudayaan dan status sosek.
menurut prof. g. heymans ciri-ciri keperibadian berdasarkan :
1. emosional; tipe emosional (mudah tergoyah oleh perasaan), tipe tidak emosional (hanya sedikit oleh perasaan)
2. aktivitas; pembagian menurut aktivitas atau mudah/sulitnya tergerak untuk bertindak. tipe aktif (membutuhkan motif lemah untuk bertindak) tipe tidak aktif (motif kuat sekalipun belum dapat menggerakannya untuk mbertidak dengan ciri.


3. akibat perasaan; tipe fungsi primer (tanggapan dan perasaan hanya bekerja bila berada pada pusat kesadaran, pemikiran. sifat-sifat; banyak bergerak,kurang tekun, tidak tabah, suasana hati berubah-ubah, daya ingat kurang, boros, tidak cermat, tidak berprinsip, pendapat bertentangan dengan perbuatan)), tipe sekunder (tanggapan dan perasaan masih tetap bertahan, mempengaruhi kerja psikis walaupun sudah tenggelam dalam bawah sadar. sifat-sifat; tenang, tekun, suasana hati tetap, bijaksana, ingatan baik, tidak boros, suka memabantu, menaruh kasihan, dapat dipercaya, berpendirian tetap, berkeyakinan, konsekuen, konservatif). perlu diingat bahwa pembagian tipe ini tidak 100% tetapi perbedaannya pada derajat mana lebih menonjol.
menurut c.g. yung menggolongkan menurut hub. dengan dunia luar :
1. tipe ekstrovert; tindakan lebih dipengaruhi oleh dunia luar, sifat-sifat (terbuka, lincah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain)
2. tipe intovert; lebih tertutup dan mendalami dirinya sendiri, tidak terpengaruh pujian, mempunyai ide-ide sendiri dan azas-azas yang dipertahankan, sukar bergaul dan sulit dimengerti orang lain
3. tipe ambivalen; memiliki sifat dari kedua tipe dasar sehingga sulit dimasukan ke dalam salah satu tipe.
dasar-dasar hubungan sosial dalam perawatan
a. sifat yang mendasari dedikasi seorang perawat
1. minat terhadap orang lain
2. derajat sensivitas
3. menghargai hubungan-hubungan
4. sikap terhdap mereka yang berkedudukan lebih tinggi
b. pentingnya hubungan-hubungan antar pribadi
karena tidak satupun orang sama keperibadiannya dan selalu ditemukan perbedaan, namun ada beberapa persamaan tertentu :
1. hubungan pekerjaan
2. sikap individu dan tingkahlaku
3. dasar-dasar perbedaan keperibadian
c. hubungan pribadi dalam perawatan
1. hubungan timbal balik antar individu
2. hubungan dengan pasien
3. perawatan individu secara keseluruhan
4. mengerti pasien
5. memperoleh kepercayaan diri
6. hubungan dengan keluarga pasien
7. kerjasama yang baik dengan temat sejawat
8. menghdapi dokter yg bertanggung jawab dalam proses penembuhan
memahami keperibadiaan sendiri
telah diketahui bagaimana majemuknya hubungan perawat dengan semua yang dijumpainya, hubungan timbal balik anatara sikap perawat dan pasine akan membantu proses penyembuhan atau sebaliknya. salah satu keberhasilan adalah dengan memahami keperibadiaan sendiri.
a. pemahaman tentang diri sendiri dan interaksi sosial
dalam hubungan pribadi dan sosial, maka setiap orang menyatakan, mengekspresikan dirinya dalam kegiatan sehari-hari. memahami diri sendiri jauh lebih sulit dari memahami orang lain, diperlukan sikap obyektif terhadap diri sendiri. beberapa sikap umum :
1. pemeliharaan diri
2. persamaan harga diri
3. k3yakinan akan diri sendiri dan tuntutan akan haknya
b. ciri-ciri keperibadian seorang perawat :
1. keadaan fisik dan kesehatan
2. penampilan yang menarik
3. kejujuran
4. keriangan
5. berjiwa sportif
6. rendahhati
7. murah hati
8. keramahan, simpati dan kerjasama
9. dapat dipercaya
10. loyalitas
11. pandai bergaul
12. pandai menimbang perasaan
13. rasa humor
14. sikap sopan santun
merawat pasien yang berbeda usia
setiap perawat harus merawat pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan tidak bisa memilih pasien (bayi, anak, remaja, dewasa, lansia)
a. sikap perawat dalam merawat pasien anak
secara rinci sikap-sikap terhadap pasien anak adalah :
1. hubungan perawat dengan bayi yang baru lahir
2. sikap perawat terhadap pasien anak pra sekolah ( 3 - 6 tahun )
3. sikap terhadap anak masa sekolah ( 6 - 12 tahun )
4. sikap terhadap anak cacat jasmani
5. hubungan perawat dengan pasein remaja
b. hubungan dengan pasien dewasa
1. orang dewasa muda 18- 30 tahun
2. orang dewasa yang berumur 30 - 65 yahun
3. hubungan dengan pasien yang berusia lanjut